Wednesday, July 30, 2014

text puisi kanak kanak



TEKS-TEKS PUISI


JEJAK INSAN TELADAN

Dalam meniti jalan Illahi
Diutuslah seorang Nabi membawa Kitab suci
Menuntun insan yang dirundung nafsi
Pembebas ummat dari jalan sesat Syaithoni

         Kala masa Nabi telah berakhir
         Suasana dunia semakin mutahir
         Para insan kembali ke alam Kafir
         Jika tak tertolong oleh sang Amir

Wahai Tunas – tunas Wahidiyah…
Dalam carut – marut Dunia semrawut
Manusia larut mengejar isi perut
Terbuai dalam Ni’mat sesaat
Lupa Tuhan dan lupa akhirat

         Wahai generasi Wahidiyah…
         Jika kedholimanmu tak kunjung henti
         Jika kema’shiyatanmu tak pernah mati
         Pastilah… pasti…
         Akan tumbuh generasi hewani, Syaithoni
         Penghancur Iman di dalam hati

Ayyuhal Mujahidiin…
Ayyuhal Mujahidat…

         Kami Putra – putri penderek Mbah Yahi
         Kami Putra – putri penderek Romo Yahi
         Hati kami hancur dicabik – cabik Syaithon
         Iman kami berantakan terbuai angan – angan

Siapakah… siapa…? Yang harus bertanggung jawab
Wahai Ibu…
Siapakah… siapa…? Yang harus bertanggung jawab
Wahai Ayah…

         Duhai Romo Yahi…
         Kami bersimpuh dalam kasih panjenengan
         Ini Kanak – kanak penjenengan Romo…
         Ini Ibu kami Romo…
         Ini Ayah kami Romo…
         Dan itu… itu  mungkin saudara-saudara kami Romo…
         Kami tak kenal lagi, sebab sudah tak berupa manusia lagi Romo…

Duhai Romo Yahi…
Tolonglah kami, Manusia – manusia hancur ini…
Ampuni kami, walau dosa kami memenuhi jagad raya ini
Sungguh Romo…

Yaa Sayyidii Yaa Ayyuhal Ghouts… 3 x
Al Faatihah… 1 x


HARAPAN INSAN DI LEMBAH PENANTIAN
( Remaja )

Tatkala maut datang menjelma
Segala amal nyata adanya
Kebajikan dibalas kebajikan
Kedholiman dibalas dengan siksaan

         Wahai insan…
         Kala liang kubur memanggil seorang hamba
         Untuk masuk di rumah gelap,  menyendiri dalam sunyi senyap
        
Wahai hamba Alloh…
Bila hidup engkau penuhi pengabdian
Rahmat Alloh melimpah tak terbayangkan
Namun…
Bila hidup engkau penuhi noda dan dosa
Saat ini diriku menjadi siksa tiada tara

         Wahai insan…
         Di sebuah lembah penantian
         Roh Mu’min datang di perbatasan dunia
         Berdiri di depan rumah memanggil – manggil
         Wahai keluargaku, kerabatku, anakku, istriku
         Wahai orang yang menempati rumahku, yang memakai pakaianku
         Yang membagi – bagikan harta peninggalanku

Ingatkah engkau…
Pedulikah dirimu…
Kami dalam pengembaraan panjang
Terpenjara gelap, terbelenggu benteng yang kuat
Kasihanilah kami…
        
Kebakhilanmu semakin menyiksaku
Kemalasanmu bermujahadah menambah deritaku
Sadarlah… sadar, Yaa Ayyuhal Muwahhidiin

Amal para salik tampak di lembah penantian
Bila amal terpuji engkau jalani           
Kami bersyukur ke Hadirat Illahi Robbi
Namun bila amal buruk engkau ikuti
“ Yaa Alloh “ janganlah ia mati sebelum petunjuk-Mu menghampiri

         Yaa Robbi…
         Jangan lepaskan kami dalam kemusyrikan
         Jangan siksa kami dalam lembah penantian
         Terangi kami dengan cahaya Nabi
         Tuntun kami dengan Nadhroh Al Ghoutsi

Yaa Robbi…
Ampuni segala dosa kami
Tunjukkan jalan yang Engkau Ridloi
Tuk kembali ke Pangkuan-Mu lagi
Hingga akhir hayat ini

Fafirruu… Ilalloh… 3 x



SEBUAH PERTOLONGAN AGUNG
                                                                                                                     Buah Karya : IBNU IHSAN

Kala Isrofil meniupkan sangkakala
Tiap-tiap yang bernafas hancur tiada tersisa
Seluruh isi dunia lumat menjadi rata
Terhampar padang luas tiada tara
Di arena luas tak terbatas
Berkumpul seluruh hamba dialam bebas
Masing-masing sibuk urusan diri
Untuk dihisab di hadapan Maha Tinggi
Peristiwa dahsyat dalam kebingungan hebat
Panas terik mentari sepenggalah menyengat
Satu sama lain lari takut digugat
Tercerai-berai semrawut semburat 
Insan-insan berlumur dosa berubah wajah
Ada yang berkepala singa, monyet ataupun srigala
Insan-insan suci wajah penuh cahaya berseri
Bernaung awan penuh damai
Wahai hamba Allah…
Pertengkaran makin menghebat
Tuntut-menuntut, tuduh-menuduh, tuding-menuding
Yang kalah terjerumus dalam neraka Jahannam
Yang sama-sama kuat keduanya terjungkal dalam api membara
Wahai hamba Allah…
Kesibukan semakin mengerikan
Para Nabi menyerah tak kuasa memberi pertolongan
“ Kami sibuk urusan diri yang menyibukkan ”
Datanglah ke haribaan Nabi Akhiruz Zaman
Berbondong umat menghadap Nabi
Memohon belas kasih sepenuh hati
Terlepas diri dari urusan Yaumul Ba’tsi
Tuk dihisab di hadapan Illahi Rabbi
Tersungkur sujud Nabi Mulya
Menghadap Tuhan sepenuh jiwa
Memohon ampun membela umat secara nyata
Untuk keselamatan seluruh yang ada
Duhai Kanjeng Nabi pemberi syafa’at makhluk
Ke pangkuanmu Shalawat salam ku haturkan
Duhai Nur dan Cahaya makhluk pembimbing manusia
Bimbing… Bimbing… dan didiklah diriku
Sungguh kami manusia yang dholim selalu
Tiada arti diriku tanpa Engkau Duhai Yaa Sayyidi…
Jika Engkau hindari daku akibat keterlaluan berlarut-larutku
Pastilah… pasti… ku kan menjadi hancur binasa
Yaa Sayyidi… Yaa Rasulalloh… 3 x







KITA UNTUNG
                                                                                                                  Buah Karya : MZ. ATTAR
      

Kita  jumpai suatu kehidupan
Banyak manusia pada kebingungan
Di sana-sini timbul peperangan
Suatu tanda zaman sudah edan

Itulah dikata abad modern
Pada dunia banyak orang kesengsem
Terhadap Tuhan mereka pada tak ngreken
Akhirnya jiwa mereka jadi melempem

Memang sulit hidup di zaman ini
Banyak tragedy kegoncangan rohani
Di mana-mana maksiyat terjadi
Tidal lagi dengan cara sembunyi

Tak pelak dirikupun kena sasaran
Hatikupun terselimuti kedholiman
Pagi dan petang hidupkupun kelabakan
Bagai berjalan di tengah kegelapan

Hari berganti hari
Kesadaran jiwaku tercerai
Minggu bersilih minggu
Jiwaku rapuh terbelenggu nafsu

Bulan berpindah bulan
Jiwaku semakin tak karuan
Tahun bertukar tahun
Jiwaku tua menjadi pikun

Tapi kini wajib kita ucapkan
Terima kasih terhadap tuhan
Karena ia telah limpahkan
Sholawat Wahidiyah suatu amalan

3 comments:

  1. Kalau ada/punya karya puisi wahidiyah gitu misal mau share atau ngirim kemana ya?

    ReplyDelete
  2. Kalau ada/punya karya puisi wahidiyah gitu misal mau share atau ngirim kemana ya?

    ReplyDelete
  3. dikirim d sini bisa atau di cobak kirim ke seksi acara mujahadah kubro cobak pada saat mau pelaksanaan muj kubro, karna nanti setiap puisi yang dikirim akan di seleksi terlebih dahulu untuk di tampilkan,,

    ReplyDelete